Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-13 18:21:27【Tempat Makan】269 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(374)
Artikel Terkait
- Pemerintah perkuat tata kelola Program MBG lewat tim koordinasi khusus
- Empat ekor beruang muncul di perkebunan warga di Agam
- Bank Indonesia dorong pengembangan ekonomi lewat wisata ramah Muslim
- WHO: Evakuasi medis dari Jalur Gaza harus dilanjutkan
- Polda Kepri periksa tujuh ABK Kapal Shing Xing dalam dugaan TPPO
- Legislator: UU Kepariwisataan tandai perubahan pembangunan pariwisata
- Gubernur Kalsel minta SPPG perhatikan kebersihan cegah keracunan MBG
- Rockefeller Foundation apresiasi inovasi SPPG Polri
- Menperin sebut manufaktur jadi bukti daya saing menguat
- SPPG Jatijajar jadi model dapur MBG inklusif dan peduli lingkungan
Resep Populer
Rekomendasi

Keracunan menu MBG, Jakbar periksa keterlibatan produk UMKM

Kolaborasi lintas sektor kunci keberhasilan MBG

WHO: Evakuasi medis dari Jalur Gaza harus dilanjutkan

Dinkes Banjar: Hasil laboratorium keracunan MBG dari nasi kuning

Pegawai Federal AS antre bantuan makanan saat shutdown

Rayakan 80 tahun perangi kelaparan, FAO gelar pameran global di Roma

Riset: Kril Antartika enggan konsumsi makanan bermikroplastik

Rockefeller Foundation apresiasi inovasi SPPG Polri